Pengikut

Sabtu, 19 November 2016

Keseimbangan Bumi

Keseimbangan
                Banyak para ahli menjelasakn awal mula kehidupan bumi dengan argumennya masing-masing. Ada yang mengatakan bahwa kehidupan di bumi  dimulai lebih dari empat milyar tahun lalu. Di mana bumi terus mengalami perubahan secara terus menerus. Keseimbangan bumi terbentuk dari materialnya sendiri baik atmosfer, air, dan material lainnya.
Pada awal kehidupan, makhluk hidup primitif mampu beradaptasi. Bakteri-bakteri mampu memanfaatkan energi yang ada. Sungai-sungai, gletser, hutan, samudara, dan relif bumi yang lainnya mulai terbentuk. Semua makhluk hidup yang ada pada waktu itu harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada atau lingkungan menyesuaikan dengan makhluk hidup. Kehidupan di bumi akan terus menjadi sebuah teka-teki yang berjalan dengan keseimbangannya.
Terbentuklah populasi-populasi makhluk hidup, komunitas kehidupan, ekosistem, sampai biosfer secara keseluruhan. Semuanya menjalani kehidupannya masing-masing membentuk rantai kehidupan saling bergantung, membentuk siklus yang tak pernah berhenti sampai waktu yang telah ditentukan.
Berjuta-juta tahun kemudian, bumi tetap melangsungkan kehidupan dalam umurnya yang semakin tua. Manusia sebagai makhluk yang dianggap berbeda dengan makhluk yang lainnya, yaitu akal mereka. Meski dalam segi ukuran fisik manusia relatif kecil dibanding makhluk lainnya, tetapi manusia dapat mengubah muka bumi dengan sangat cepat. Di mana sebelumnya, makhluk hidup sangat bergantung dan menyesuiakan diri dengan lingkungannya, tapi manusia mulai menjalankan penyesuaian lingkungan terhadap keinginan manusia.
Inilah awal dari kegoyahan keseimbangan bumi, yaitu kehidupan yang selama berjuta tahun telah seimbang membentuk irama dan nada dari nafas kehidupan. Manusia mengubah hutan, sungai, lembah, dataran tinggi, gurun, dan daerah bumi lainnya menjadi lahan yang tak pernah ada dalam sejarah sebelumnya. Mereka terus menerus mengeruk energi yang selama ini tidak pernah dijalankan, yaitu energi yang berasal dari dalam bumi. Manusia mendayagunakan semua material yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Bangunan-bangunan pencakar langit didirikan di atas kehausan yang tak pernah bias menutupi rasa dahaga. Terkadang mereka lupa akan kehidupan lainnya yang berada di bagian permukaan bumi lainnya. Mereka sengsara, penderitaan, kelaparan dan kekurangan sumber penghidupan.
Keseimbangan bumi akan terus mengalami perubahan. Kita bertanya pada diri kita sendiri akankah ini berakhir dengan cepat. Tidak ada yang tahu bagaimana kehidupan bumi selanjutnya. Akan tetapi kita dapat memprediksinya dan melakukan usaha-usaha agar bumi tercinta kita ini tetap mampu memberikan kehidupan bagi penduduknya.
Meskupin pada mulanya, ketika manusia hanya nomaden dan mengolah lingkungan (tanah) hanya untuk sekali pakai, tetapi kini manusia memiliki peradaban dan kebudayaan. Dahulu pengolahan tanah (agrikultural) hanya menggunakan kemampuan manusia secara fisik (anggota gerak) dan bantuan hewan ternak yang memerlukan waktu yang cukup lama, namun sekarang hanya dalam beberapa waktu yang lebih cepat, kita dapat memanen apa yang kita tanam dengan mesin-mesin.
Tidak hanya di bidang pengolahan tanah, di bidang lainnya, seperti pembangunan kota yang sangat cepat tidak bisa dihindarkan. Manusia terus menerus menbangun dan membangun sampai terkadang tidak memperdulikan akibat yang ia kerjakan. Di bidang peternakan, manusia tidak usah menunggu lama untuk memndapatkan daging dan hasil ternak lainnya, berton-ton hasil ternak dapat diperoleh dengan teknologi yang sangat canggih. Di bidang industri, manusia sangat bergantung dengan alat tranportasi dan mesin-mesin lainnya yang dapat mempermudah pekerjaannya tanpa harus membuang-buang waktu, tetapi pencemaran udara terjadi dan membawa dampak yang besar bagi atmosfer bumi.
Akan tetapi itu semua akan menjadi bumerang bagi manusia sendiri. Sebagaimana telah disebut di atas sebagian dampak semua yang dilakukan manusia dengan kebudayaan dan peradabannya yang sudah tidak terkendali ini. Komunitas makhluk air yang sudah sebagian besar hilang, pencemaran air laut itu sendiri, hutan gundul, erosi, permukaan air laut semakin naik ke daratan, dan semua dampak lainnya harus segera di atasi dengan cara yang tepat dan efisien.
Sekarang, sudah banyak langkah-langkah yang dilakukan manusia untuk memperbaiki semua masalah-masalah tentang bumi kita ini. Pemanfaatan tenaga surya, ini telah menyadarkan kita bahwa kita tidak hanya melulu mengambil energi dari dalam bumi, tetapi kita harus melihat ke atas, di mana sumber energi utama bumi ada, membenahi kembali hutan-hutan di seluruh permukaan bumi, pengalihan energi dan banyak lagi cara yang sudah dilakukan.

Mari kita mulai dari sekarang untuk memahami posisi kita di bumi ini. Kita ajarkan kepada anak-anak kita untuk menjaga bumi yang akan mereka tinggali pada masa yang akan datang, sehingga generasi selanjutnya masih bisa menikmati kekayaan alam yang tak henti-hentinya memberikan kehidupan bagi makhluk yang tinggal di punggungnya, yaitu dengan memelihara bumi yang tetap dalam keseimbangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar