Keseimbangan
Banyak
para ahli menjelasakn awal mula kehidupan bumi dengan argumennya masing-masing.
Ada yang mengatakan bahwa kehidupan di bumi dimulai lebih dari empat milyar tahun lalu. Di
mana bumi terus mengalami perubahan secara terus menerus. Keseimbangan bumi
terbentuk dari materialnya sendiri baik atmosfer, air, dan material lainnya.
Pada awal kehidupan,
makhluk hidup primitif mampu beradaptasi. Bakteri-bakteri mampu memanfaatkan
energi yang ada. Sungai-sungai, gletser, hutan, samudara, dan relif bumi yang
lainnya mulai terbentuk. Semua makhluk hidup yang ada pada waktu itu harus
mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada atau lingkungan menyesuaikan
dengan makhluk hidup. Kehidupan di bumi akan terus menjadi sebuah teka-teki
yang berjalan dengan keseimbangannya.
Terbentuklah
populasi-populasi makhluk hidup, komunitas kehidupan, ekosistem, sampai biosfer
secara keseluruhan. Semuanya menjalani kehidupannya masing-masing membentuk
rantai kehidupan saling bergantung, membentuk siklus yang tak pernah berhenti
sampai waktu yang telah ditentukan.
Berjuta-juta tahun
kemudian, bumi tetap melangsungkan kehidupan dalam umurnya yang semakin tua. Manusia
sebagai makhluk yang dianggap berbeda dengan makhluk yang lainnya, yaitu akal
mereka. Meski dalam segi ukuran fisik manusia relatif kecil dibanding makhluk
lainnya, tetapi manusia dapat mengubah muka bumi dengan sangat cepat. Di mana
sebelumnya, makhluk hidup sangat bergantung dan menyesuiakan diri dengan
lingkungannya, tapi manusia mulai menjalankan penyesuaian lingkungan terhadap
keinginan manusia.
Inilah awal dari
kegoyahan keseimbangan bumi, yaitu kehidupan yang selama berjuta tahun telah
seimbang membentuk irama dan nada dari nafas kehidupan. Manusia mengubah hutan,
sungai, lembah, dataran tinggi, gurun, dan daerah bumi lainnya menjadi lahan
yang tak pernah ada dalam sejarah sebelumnya. Mereka terus menerus mengeruk
energi yang selama ini tidak pernah dijalankan, yaitu energi yang berasal dari
dalam bumi. Manusia mendayagunakan semua material yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhannya. Bangunan-bangunan pencakar langit didirikan di atas
kehausan yang tak pernah bias menutupi rasa dahaga. Terkadang mereka lupa akan
kehidupan lainnya yang berada di bagian permukaan bumi lainnya. Mereka
sengsara, penderitaan, kelaparan dan kekurangan sumber penghidupan.
Keseimbangan bumi
akan terus mengalami perubahan. Kita bertanya pada diri kita sendiri akankah
ini berakhir dengan cepat. Tidak ada yang tahu bagaimana kehidupan bumi
selanjutnya. Akan tetapi kita dapat memprediksinya dan melakukan usaha-usaha
agar bumi tercinta kita ini tetap mampu memberikan kehidupan bagi penduduknya.
Meskupin pada
mulanya, ketika manusia hanya nomaden dan mengolah lingkungan (tanah) hanya
untuk sekali pakai, tetapi kini manusia memiliki peradaban dan kebudayaan.
Dahulu pengolahan tanah (agrikultural) hanya menggunakan kemampuan manusia
secara fisik (anggota gerak) dan bantuan hewan ternak yang memerlukan waktu
yang cukup lama, namun sekarang hanya dalam beberapa waktu yang lebih cepat,
kita dapat memanen apa yang kita tanam dengan mesin-mesin.
Tidak hanya di
bidang pengolahan tanah, di bidang lainnya, seperti pembangunan kota yang
sangat cepat tidak bisa dihindarkan. Manusia terus menerus menbangun dan
membangun sampai terkadang tidak memperdulikan akibat yang ia kerjakan. Di
bidang peternakan, manusia tidak usah menunggu lama untuk memndapatkan daging
dan hasil ternak lainnya, berton-ton hasil ternak dapat diperoleh dengan
teknologi yang sangat canggih. Di bidang industri, manusia sangat bergantung
dengan alat tranportasi dan mesin-mesin lainnya yang dapat mempermudah
pekerjaannya tanpa harus membuang-buang waktu, tetapi pencemaran udara terjadi
dan membawa dampak yang besar bagi atmosfer bumi.
Akan tetapi itu
semua akan menjadi bumerang bagi manusia sendiri. Sebagaimana telah disebut di
atas sebagian dampak semua yang dilakukan manusia dengan kebudayaan dan
peradabannya yang sudah tidak terkendali ini. Komunitas makhluk air yang sudah
sebagian besar hilang, pencemaran air laut itu sendiri, hutan gundul, erosi,
permukaan air laut semakin naik ke daratan, dan semua dampak lainnya harus
segera di atasi dengan cara yang tepat dan efisien.
Sekarang, sudah
banyak langkah-langkah yang dilakukan manusia untuk memperbaiki semua
masalah-masalah tentang bumi kita ini. Pemanfaatan tenaga surya, ini telah
menyadarkan kita bahwa kita tidak hanya melulu mengambil energi dari dalam
bumi, tetapi kita harus melihat ke atas, di mana sumber energi utama bumi ada,
membenahi kembali hutan-hutan di seluruh permukaan bumi, pengalihan energi dan
banyak lagi cara yang sudah dilakukan.
Mari kita mulai
dari sekarang untuk memahami posisi kita di bumi ini. Kita ajarkan kepada
anak-anak kita untuk menjaga bumi yang akan mereka tinggali pada masa yang akan
datang, sehingga generasi selanjutnya masih bisa menikmati kekayaan alam yang
tak henti-hentinya memberikan kehidupan bagi makhluk yang tinggal di
punggungnya, yaitu dengan memelihara bumi yang tetap dalam keseimbangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar